Selasa, 09 April 2013

Konseling Multibudaya, Supervisi-2



Persiapan Supervisi:
antara disiap-siapkan ataukah memang sudah siap!!!

Bapak Konselor Senior sekolah "Antah-Berantah" memang Koordinator BK (sebut saja “Koor Sen”), sayangnya pendidikan formalnya bukan dari program studi bimbingan konseling.
Sementara itu Ibu Konselor Yunior memang baru 2 minggu bertugas (sebut saja “K’or Yun”), untungnya pendidikan formalnya memang dari program studi bimbingan dan konseling.

Supervisi minggu kedua akan segera berlanjut
Sambil menanti waktu supervisi, konselor sibuk merajut
Buat persiapan walau mungkin tak harus hasilkan rasa terkejut
Yang penting tidak mendapat damprat
Walau tidak diperlukan segala bentuk rapat
K’or Senior dan K’or Yunior memadu pendapat

Koor.Sen: Lusa akan datang Supervisor, apakah sudah siap Bu?
K’or. Yun: Kalau bukti-bukti fisik kinerja kan sejak kemaren siap Pak!
Koor.Sen: Hemm... Maksud saya, siapkan siswa bimbingan atau konseling kelompok!
K’or. Yun: Lho... apakah memang sering bimbingan atau konseling kelompok Pak?
Koor.Sen: Yach!... tidak sich... jarang..., tapi untuk Supervisi ‘kan perlu tampil...latihan Bu!
K’or. Yun: Saya sudah siapkan siswa-siswa... saya sudah jadi Kawan mereka dan akrab Pak...
Koor.Sen: Maksudnya latihan bu!... T-Group-kah, Role-playing-kah...Permainan apalah... bukan jadi kawan atau akrab saja!!!
K’or. Yun: Ohh... Baiklah Pak, saya siapkan para siswa untuk lusa...

Setelah berpikir sejenak, Ibu K’or Yunior dengan tenang keluar ruang kantor bimbingan konseling lalu berdiri di teras sambil sebentar mengamati para siswa yang sedang bermain-main pada jam istirahat. Kemudian berjalan mendekati para siswa yang agak bergerombol di bawah pohon “ceri” yang rindang. Ketika Ibu Ko’r Yunior mendekat, semua siswa yang ada di sana mengerumuni beliau, tampak sekali seperti Kawan yang akrab.

Para Siswa: (Mendekat hampir bersamaan) Ada apa Bu... ada apa Bu?
K’or. Yun   : Begini... Ada Kabar-gembira untuk anak-anakku sekalian, bisa curhat keroyo’an kepada Ibu... Ada banyak potensimu... Lusa, kita kedatangan tamu ingin sekali melihat keakraban kalian. Kita semua akan curhat-curhatan di sini... di bawah pohon ceri ini...
Para Siswa: (gembira) Curhat-curhatan... asyik-asyiiik.... Lalu, siapa-siapa saja Bu yang ikut .... Saya boleh ikut nggak Bu?
K’or. Yun   : Iyya! ... Bagus!... Sebenarnya semua boleh ikut, hanya Ibu perlu yang urusannya sama dulu... menurut cacatan-catatan Ibu.... Ini.... Si Ani yang kepingin jadi Sekretaris; Hendry yang ingin jadi Pilot... tuh si Yeni pingin jadi Direktur... Kamu juga Susi kan mau jadi Dosen.... Tuh si Boy yang cita-cita jadi Guru....
Para Siswa: (yang belum disebut namanya bersahut-sahutan) Saya koq ga dipilih Bu... Pilih kasih ni ye?!... Saya juga pingin jadi Sopir (kata si Bayu).... Saya juga ingin jadi pedagang kayak Mak gue (sahut si Titik).... Aku juga mau jadi Tentara (teriak si Tomo di ujung sana)...
K’or. Yun   : Baiklah... baiklah... baiklah.... Bayu, Titik dan Tomo.... saya masukkan buku catatan saya sekarang.... Semua siap lusa ya... jam BK kebetulan jam ke-4 lusa. Oke?
Para Siswa: (bersamaan) siaapp Buu....
K’or. Yun   : Oke, bagus! ... Tema bahasan ... eh ... maksud saya curhat-curhatan kita lusa itu ... kita kasi judul “Siapa Saya 5 – 10 Tahun ke Depan?”
Para Siswa: Oke Bu... Shipp!!!....

Tidak sampai 10 menit Ibu K’or Yunior kembali masuk ke dalam kantor bimbingan konseling menemui Bapak Koordinator (Koor.Sen). Dan di dalam kantor....

Koor.Sen: (tercengang heran) Lho!?? ... Koq cepat banget Bu... Hanya kerumun-kerumun gitu???
K’or. Yun: (suara tenang) Sudah Pak, saya sudah sampaikan Kabar-gembira, saya sudah Integrasi data ... dalam catatan saya....
Koor.Sen: Maksud saya... latihan Bu...latihan... Latihan bimbingan atau konseling kelompok.... Supervisinya sudah dekat lho... lusa lho!... Kabar gembira bagaimana toh Bu.... waktu sudah mepet Bu...
K’or. Yun: (tetap suara tenang, tapi tegas) Tadi itu saya lakukan Persiapan Pak... dan lusa di hadapan Supervisor saya coba jalankan Aktualisasi, pelaksanaan strategi modifikasi....
Koor.Sen: Jadi gak perlu latihan Bu?!!!
K’or. Yun: Iya, tidak Pak... Konseling itu spontan Pak... natural... apa adanya ... lusa aja Pak.... kita lihat saja lusa Pak...!

Maka, percakapanpun berakhir. Tetapi, Konselor Senior yang Koordinator BK sekolah “Antah Berantah” itu masih cemberut, bahkan bersungut-sungut, menggumam, dengan suara tidak jelas. Ibu Konselor Yunior yang memang alumni program studi bimbingan dan konseling, hanya tersenyum simpul tanpa memberikan komentar... Segera beliau membuka buku catatan-catatan kerjanya memeriksa data relevan miliki Bayu, Titik, dan Tomo, seperti lain-lainnya. Sembari mempelajari data pribadi siswa, Ibu Konselor Yunior ini teringat pada Koordinator BK pada sekolah lain, di mana temannya di tempatkan.... Juga tidak ada latihan-latihan untuk penyiapan kedatangan Supervisor.... Semua yang lain spontan melakukan bimbingan atau konseling .... Namun dia diam saja.... menyiapkan hal-hal lain saja untuk lusa....

Fastabikul-khaerot ... melalui ... “Fast_a-big_cool-highroad” ...
Kutiti jalan-Nya  !!!
(Sanggar KIPAS– Suara “akar rumput”  – andi-m-um – 09-04-2013)

 
© Andi Mappiare-AT Blogspot Tutorial